Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Sengkarut Perusahan Listrik Negara

Sengkarut Perusahan Listrik Negara

Posted by Kenduri Tinta on Minggu, 07 Agustus 2016


Tak hanya soal kasus penipuan pemasangan instalasi dan meteran listrik yang dikeluhkan. Perusahaan listrik milik negera area Kendari itu juga banjir keluahan soal  lama waktu pengurusan untuk melakukan sambungan baru. Tak hanya itu, dugaan praktek kolusi dan nepotisme pemasangan meteran listrik  juga merebak dari dalam tubuh PLN.

Nur Fitry Rasyidah misalnya, wanita ini tampak sangat bersemangat saat Sultra Watch memintanya untuk menceritakan pengalaman tak menyenangkan dengan pihak PLN.
"Betul itu (Banyak masalah di PLN, red) saya sendiri yang rasakan," katanya dengan nada meninggi.
Sejak Februari 2015, Nur - sapaan akrab Nur Fitry Rasyidah  - membayar ke pihak PLN sebesar Rp 3 juta agar meteran dirumahnya segera dipasang. Namun sayang, penantianya nampak begitu panjang. Hingga sekarang, meteran listrik yang ia harapkan sejak tahun lalu tak kunjung dipasang. "Heran saya, kenapa selama itu," katanya.
Emosi Nur tiba-tiba tak terbendung ke pihak PLN. Ia merasa geram dan merasa tak mendapat keadilan. Bagaimanha tidak, kata Nur, tetangganya yang baru empat bulan mendaftar untuk pemasangan baru, rumahnya sudah terang. Meteran listrik lengkap dengan instalasinya sudah terpasang rapi dirumah tetangganya itu. "Jelas, ini ada permainan," celetuk Nur.
Tak puas, ia kembali mempertanyakan ke pihak PLN mengapa hingga saat ini meterannya belum dipasang. Pihak PLN berkilah bahwa belum ada meteran yang tersedia.
"Setiap saya pergi tanya di PLN Lepolepo selalunya katanya belum ada meteran, itupun kalau ada pendaftar meteran yang 2014 dulu yang dilayani. Sebenarnya ini ada permainan orang dalam atau memang benar-benar meteran untuk wilayah Kendari sangat terbatas?"
Saat di PLN Kendari, Nur pun tampak kaget bukan kepalang. Rasa tidak percaya terus menghantui. Bagaimana tidak, biaya pendaftaran pemasangan meteran baru ternyata hanya Rp 800 ribu lebih untuk 900 Watt. Sementara saat ia mendaftar dulu, ia dipaksa merogoh kocek hingga Rp 3 juta. Ada perbedaan hingga Rp 2,2 juta dari pemasangan yang sebenarnya.
Keluhan ke pihak PLN terus berlanjut, salah seorang warga di BTN Vila Cantika yang tak mau disebut namanya ini juga bercerita tentang betapa buruknya pelayanan di PLN Area Kendari. Berawal sejak tahun 2014 lalu, iya mendesak developer perumahannya untuk segera memasang meteran listrik. Namun developernya mengatakan sudah mendaftarkan  namun hingga kini belum dipasang.
"Biaya pendaftarannya waktu itu Rp 2,5 juta. Dan beberapa tetangga ada yang membayar hingga Rp 4 juta agar segera dipasang," tutupnya.
Masih soal lamanya proses pemasangan meteran dan dugaan adanya kolusi dan nepotisme di tubuh PLN Area Kendari. Rustam, warga Pulonggida, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari mengatakan beberapa warga sudah membayar sebesar Rp 1,5 juta untuk mendaftar, namun hingga satu tahun lamanya warga menanti hingga saat ini belum di pasangkan. Padalah, jaringan listrik sudah ada.
"Banyak mafia di PLN sepertinya," katanya.

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Kenduri Tinta. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger